Koruptor Layaknya Dajjal
“Dan barang siapa taat kepada Allah dan rasul-Nya, maka mereka bersama-sama orang-orang yang diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi, shadiqin, syuhada, dan orang-orang saleh, dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.” (QS an-Niza [4]: 69). Kejujuran adalah komponen batin yang memantulkan berbagai sikap terpuji yang akan menempatkan orang tersebut pada tempat kemuliaan (maqomam mahmuda). Mereka berani menyatakan sikap secara transparan, terbebas dari segala kepalsuan dan penipuan. Hatinya terbuka dan selalu bertindak lurus dan karenanya mereka memiliki keberanian moral yang sangat kuat.
Seorang sufi terkenal al-Qusyairi mengatakan, shiddiq adalah orang yang benar dalam semua kata-kata, perbuatan, dan keadaan batinnya. Hati nuraninya menjadi bagian dari kekuatan dirinya. Karena dia sadar bahwa segala hal yang akan mengganggu ketenteraman jiwanya merupakan dosa.
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari an-Nuwas bin Sam'an, dia berkata, "Saya bertanya kepada Rasulullah tentang dosa. Beliau bersabda, “Al-ismu maa haaka fii shodrika wa karihta an yaththoli'an naasu 'alaihi” (dosa ialah yang merisaukan hatimu dan kamu tidak suka jika orang lain mengetahuinya).
Dengan demikian, kejujuran bukanlah datang dari luar, melainkan bisikan hati yang secara terus-menerus mengetuk dan memberikan percikan cahaya Ilahi. Bisikan moral luhur yang didorong gelora cinta kepada Allah (mahabbatu lilllah). Kejujuran bukan sebuah keterpaksaan, melainkan panggilan dari dalam, sebuah keterikatan (aqad, i'tiqad).
Sedangkan, orang yang tidak jujur atau pembohong (kadzib) adalah orang yang menipu dirinya sendiri, menghancurkan atau menghapuskan seluruh nilai-nilai moral yang dimilikinya. Orang yang tidak jujur berarti tipikal manusia yang dengan teganya membunuh suara hatinya sendiri.
Kita tidak pernah mendengar setan korupsi atau berzina karena setan tidak membutuhkannya. Tugas setan hanya menggoda manusia sehingga manusia yang korup atau berzina itu sesungguhnya lebih sesat dari setan.
Karenanya, jangan beranggapan bahwa korupsi itu budaya atau sebuah lingkaran setan. Justru, mereka yang dalam hatinya masih ada nyala api shiddiq harus berupaya memutuskannya. Harus ada dalam pemikirannya untuk membenci dan memberontak bahwa korupsi dan koruptor itu tidak pantas dihormati.
Koruptor itu lebih buas dari binatang buas. Dia ibarat dajal yang menampakkan wajah malaikat, tetapi berhati iblis. Koruptor itu bukan hanya harus dihukum sebagai proses penjeraan agar kapok, melainkan seharusnya mereka itu dikucilkan secara sosial.
Kiranya, setiap pribadi Muslim jangan terkena stigma berpikir bahwa korupsi itu sudah menjadi budaya. Tidak. Korupsi adalah sebuah kebatilan yang paling mungkar yang dapat kita berantas. Dan, itu bisa dilakukan bila dalam hati kita ada sifat shiddiq (jujur). Wallahu a'lam.
miris kalo ngeliat orang yg doyan korup
ReplyDeleteapa mereka ga punya otak yah :D
Nice Share gan
koruptor emangt bikin pusing seenaknya sendiri
ReplyDeleteKoruptor Emang bikin rakyak turun drastis
ReplyDeletekadang korupsi lah yang menyatukan indonesia gan, ... saling bekerja sama hehe
ReplyDeletebiar gak bubar, kalo bubar gak bisa korupsi...
nice post
ReplyDeleteby www.technologies.my.id
Post yang sangat bagus... ;)
ReplyDeletetrue gan
ReplyDeletebegal aja dibakar cuma maling motor lah koruptor maling duit banyak malah dapet fasilitas layaknya hotel di penjara
ReplyDeleteBetul sejak kecil kita secara tidak langsung juga belajar korupsi contohnya mencuri waktu dan mencontek saat ulangan. koruptor sungguh menjijikan!
ReplyDeletememang benar tuh gan
ReplyDeletejudulnya mengerikan :o
ReplyDeleteNice artikel :D
ReplyDeleteNice broo
ReplyDeleteBlogwalking + Follow http://mulai-gelap.blogspot.com/
Infonya bagus nih :)
ReplyDeleteselalu koruptor yang membuat rakyat menderita
ReplyDeletecoba ajh di indonesia tidak ada koruptor
ReplyDeleteNice Artikel gan ,memang sedang marak2nya ini para penjahat berdasi di negara ini :D
ReplyDeletebenner tuh gan
ReplyDelete